IT
Master Plan PLN dibuat pada tahun 2004, bentuk riil PLN dari rencana tersebut
adalah mengembangkan IT secara bertahap ditubuh PLN, seperti membangun sistem
informasi secara on-line menghubungkan kantor pusat dan kantor cabang yang
centralized serta membangun sistem jaringan yang handal untuk mendukung
pembangunan Sistem tersebut.
Pada
tahap awal penerapan ERP, PLN menerapkan di tiga bidang yaitu: divisi keuangan,
divisi logistik dan divisi sumberdaya manusia. Ujicoba Pilot project dilakukan
di kantor PLN distribusi Jakarta Raya & Tangerang, distribusi Bali, dan
kantor Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali.
Dengan
pertimbangan khusus, PLN memilih SAP sebagai paket perangkat lunak ERP, dan
bekerja sama dengan Accenture sebagai perusahaan konsultan penerapan ERP.
Bisnis Proses PLN yang sangat spesifik dan berbeda dari perusahaan listrik di
dunia yang lain, maka beberapa modul pada sistem ERP perlu di sesuaikan dengan
kebutuhan dari PLN itu sendiri.
Tim Imbangan Pilot ERP
Seperti
pada Kasus BIG-BANG NIBCO yang membentuk TRIAD, maka pada kasus ini, PLN
membentuk Tim Imbangan Pilot ERP yang terdiri dari orang-orang yang ahli di
bidangnya terutama pada bisnis proses di PLN dan kultur budaya kerjanya. Mereka
dituntut untuk bekerja keras dalam melakukan perbahan serta menyediakan waktu
untuk melaksanakan proyek tersebut diluar waktu sebagai karyawan. Tim Imbangan
ini bertanggung jawab langsung kepada Direksi PLN via Direktur keuangan dan
direktur niaga dan pelayanan pelanggan.
Tugas
Utama dari Tim Imbangan ini adalah menyukseskan pelaksanaan penerapan ERP di
PLN pusat beserta ujicoba pilot project di 3 kantor PLN yang telah disebutkan
diatas, dan mempersiapkan kebutuhan akan pengembangan lanjutan yaitu integrasi
antar sistem.
Tim ini terdiri atas 2 tim :
1. Tim Sentral, beroperasi di kantor
pusat, beranggotakan atas wakil dari PLN pusat dan unit pilot.
2. Tim Roll-Out, merupakan representasi
dari Tim Sentral, yang beranggotakan atas wakil-wakil dari unit PLN yang
bekerja di lokasinya masing-masing.
Go-Live Sistem ada 3 tahap
perencanaan "Go-Live" sistem di PLN :
1. Tanggal 29 Des 2005, tahap menerapkan sebagian fungsi di
bagian unit bisnis SDM seperti seperti penggajian, administrasi, manajemen
organisasi, dan manajemen waktu di kantor pusat PLN, PLN distribusi Jakarta
Raya & tangerang, bali dan P3B Jawa-Bali.
2. Tanggal 1 april 2006, tahap menerapkan fungsi logistik dan
keuangan di PLN pusat dan PLN distribusi Bali.
3. Tanggal 1 juli 2006, tahap menerapkan fungsi logistik,
keuangan dan SDM di PLN distribusi Jakarta Raya & Tangerang dan P3B
Jawa-Bali.
Perubahan
Utama pada penerapan ERP di PLN
Penerapan
ERP di PLN sedikit-banyak telah merubah proses bisnis PLN secara keseluruhan terutama
di bidang SDM disetiap unit pilot project PLN.
Perubahan tersebut adalah seperti berikut:
Perubahan tersebut adalah seperti berikut:
Manajemen
Organisasi :
- struktur organisasi dan perinciannya dikelola pada suatu sistem.
- perubahan organisasi harus disetujui dan dikoordinasikan oleh kantor pusat PLN
- jabatan dalam organisasi akan dikelompokkan berdasarkan kesamaan tugas dari jabatan-jabatan di perusahaan.
- Integrasi data keuangan Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
- Standarisasi Proses Operasi Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
- Standarisasi Data dan Informasi Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.
Administrasi
pegawai :
·
Tanggal
pada surat penggajian harus konsisten.
·
Pengelolaan
informasi keluhan dan kedisiplinan pegawai dapat dilakukan di dalam sistem.
·
Perpindahan
pegawai dapat dimonitor di dalam sistem.
Administrasi
Waktu Kerja :
· Manajemen
data berkaitan dengan waktu kerja pegawai termasuk waktu lembur dan lain sebagainya
dilakukan tersentralisasi didalam sistem.
Penggajian
:
·
Proses penggajian akan dipusatkan di
kantor pusat tiap unit.
·
Data tentang administrasi penggajian
di kerjakan di kantor unit bersangkutan.
·
Data tentang penggajian harus
diintegrasikan dengan bagian keuangan, agar memudahkan bagian pembukuan untuk
mencatat penggajian
Penerapan ERP yang dilakukan oleh PLN PT. Persero
Yogyakarta sedikit banyak telah membawa PLN menjadi lebih maju. Karena semua sistem
yang dilakukan telah terintegrasi secara otomotis dengan PLN pusat. Dengan
adanya integrasi tersebut, diharapkan PLN PT. Persero Yogyakarta akan semakin
loyal terhadap para pelanggan.
0 komentar:
Posting Komentar